Berita Otomotif Paling Kekinian

Ini 5 Ciri Berkendara yang Harus Segera Ditinggalkan

Ilustrasi.
Kabar Oto79, Jakarta | Berkendara dengan baik tidak hanya berguna bagi keselamat diri sendiri, tapi juga pengendara lain. Namun, ada saja pengendara yang tidak perduli dengan hal itu, sehingga membuat pengendara lain merasa tidak nyaman.


Berikut lima ciri berkendara yang buruk yang harus segara dihentikan seperti dilansir dari autoguide.com:

1. Belok ke kiri tiba-tiba

Sering kita dengar kecelakaan terjadi karena pengemudi berbelok ke kiri dengan cara yang tidak benar, tiba-tiba misalnya. Padahal, ada tindakan sederhana yang bisa dilakukan pengemudi untuk menghindari hal ini.

Pertama, perhatikan kendaraan sekitar sebelum berbelok ke kiri dan ingat untuk menjaga agar roda tetap lurus. Dan tentunya pastikan lampu sein ada menyala sebagai tanda bagi pengendara lain.

2. Melintasi persimpangan tanpa melihat sekitar

Kecelakaan pernah terjadi di persimpangan yang sebenarnya sudah ada lampu pengatur lalu lintas. Ini karena, ada saja pengendara yang tetap melintas meski lampu berwarna merah, hanya karena iya terburu-buru. Atau, pengendara terus melaju, meski lampu untuk jalurnya sudah berubah dari kuning ke merah.

Bisa dibayangkan kan, persimpangan yang ada lampu lalu lintasnya saja bisa terjadi kecelakaan, bagaimana dengan yang tidak. Jadi, sebelum memasuki atau meninggalkan persimpangan baik itu di perkotaan maupun pedesaan, selalu melirik ke kiri dan ke kanan dulu sebelum melaju. Ini bisa menyelamatkan hidup Anda.

3. Tidak memperhatikan lampu lalu lintas sehingga menghambat kendaraan lain

Pernah melihat mobil tidak juga jalan meski lampu sudah hijau. Bisa jadi karena pengendaranya sedang tidak fokus karena melakukan hal lain, seperti bermain handphone.

Kondisi ini tentu membuat jengkel kendaraan di belakang yang sudah lama menunggu lampu merah berubah menjadi hijau. Jadi, sebaikanya fokus berkendara meski lampu lalu lintas sedang merah.

4. Mengabaikan lampu lalu lintas penyeberangan bagi pejalan kaki

Semua pengendara diharapkan memiliki kesadaran sekeliling, setidaknya 200 sampai 300 meter di depan kendaraan mereka. Kesadaran awal tentang sinyal penyeberangan bagi pejalan kaki, membantu pengemudi mengantisipasi dinamika persimpangan yang selalu berubah.

Antisipasi adalah komponen kunci dalam berkendara defensif. Ini juga membantu mengurangi insiden mengerem mendadak.

5. Memonopoli jalur lintasan untuk mendahului

Jalan di bagi atas jalur-jalur yang bertujuan agar kendaraan bergerak dengan rapi dan aman bila ingin mendahului kendaraan lain. Akan menyebalkan, bila ada pengendara yang berada di jalur cepat untuk mendahului, tapi berkendara secara perlahan seakan memonopoli lajur tersebut.

Sekalipun itu mobil mewah, tentu akan dibanjiri klakson oleh kendaraan di belakang.

(red)
Share:

Related Posts:

No comments:

Post a Comment